Gambar : Ajarkan Kejujuran
Sumber Photo : katalogqirani2017.wordpress.com
Pendidikan moral sangat penting
diajarkan kepada anak sejak usia dini. Terutama di masa sekarang dimana
pengaruh teman atau media sosial sangat besar. Sehingga anak menjadi lupa sopan
santun dan memiliki moral yang kurang baik. Padahal memiliki anak yang sopan dan
santun serta memiliki moral yang baik tentu menjadi idaman bagi setiap orang
tua.
Namun, tidak selalu hal tersebut dapat terjadi. Belum lama ini kita
mendengar kabar tentang seorang siswa yang memukul gurunya hingga meninggal.
Tentu kita tidak ingin anak-anak kita mengalami krisis moral seperti murid
tersebut bukan?
Penulis sendiri memiliki 4 anak
dengan 4 karakter yang berbeda. Penulis merasa lebih mudah mengajarkan materi pelajaran
di sekolah daripada mengajarkan nilai-nilai moral pada masing-masing anak.
Pendidikan
moral merupakan salah satu pendidikan yang berhubungan dengan perilaku seseorang
baik itu perkataan ataupun perbuatan. Mengajarkan nilai-nilai moral lebih sulit
karena tidak hanya teori tetapi justru lebih menekankan pada praktek di
kehidupan sehari-hari. Selain itu juga dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian
dalam mengajarkannya.
Menanamkan nilai moral pada anak harus
dilakukan sejak dini karena pada usia dini, anak-anak masih mudah diarahkan dibanding
ketika mereka sudah remaja. Nilai-nilai moral yang orang tua ajarkan sejak dini
akan membekas sampai anak tumbuh dewasa.
Akan tetapi, jika caranya tidak tepat
maka anak-anak tidak bisa menerimanya. Hal ini karena anak-anak belum bisa
sepenuhnya menerima dan mencerna semua hal yang diajarkan kepada mereka apalagi
terkait hal-hal yang bersifat abstrak.
Oleh karena itu, sebagai orang tua yang baik
sangat perlu untuk memahami cara menanamkan nilai moral pada anak dengan cara
yang paling efektif. Kita tidak mungkin
menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan moral kepada sekolah. Karena pondasi pendidikan moral sebaiknya muncul pertama kali dari lingkungan keluarga.
Nah berikut ini ada 5 cara
dahsyat yang bisa dilakukan orang tua untuk menanamkan nilai moral pada anak:
1.
Ajarkan Kejujuran
Hal mendasar yang menyebabkan seseorang berbohong
adalah kebiasaan di waktu kecil sehingga terbawa sampai dewasa.. Oleh karena
itu penting sekali mengajarkan kebiasaan bersikap jujur pada anak-anak sejak
usia dini.
Orang tua perlu memberikan penjelasan bahwa kejujuran
akan membawa kepada kebahagiaan dan kebohongan hanya akan indah di awal tetapi
membawa penderitaan sepanjang hidup. Sekecil apapun kebohongan tetap saja akan
membawa dampak yang besar bagi kehidupan.
Pernah salah satu dari anak kami melakukan kebohongan.
Saya terpukul sekali waktu itu. Rasanya pengin marah. Setelah berdiskusi dengan
suami kami memanggil anak tersebut dan mencari tahu alasan kenapa ia berbohong. Setelah berbagai pertanyaan terjawab, lalu kami jelaskan akibat dari perbuatannya itu. Kami sangat
bersyukur ia mau mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi kembali. Hal yang kami tekankan adalah sekali saja berbohong sulit bagi orang
lain untuk percaya kembali. Jadi usahakan untuk bersikap jujur dimanapun dan
kapanpun.
2.
Latihlah Tanggung Jawab
Tanggung jawab penting sekali diajarkan kepada anak
sejak dini. Orang tua bisa mengajarkan pada anak untuk senantiasa meminta maaf
apabila melakukan kesalahan terhadap orang lain. Sebaiknya orang tua memberikan
penjelasan kepada anak-anak bahwa meminta maaf adalah bentuk dari tanggung
jawab atas kesalahan yang telah diperbuat.
Di keluarga kami budaya meminta maaf setiap berbuat
salah sudah mulai terbangun. Bahkan ketika saya sebagai orang tua salah tidak perlu malu untuk meminta maaf kepada anak. Budaya meminta maaf ini tidak serta merta
terbangun tetapi butuh waktu yang panjang dan diulang-ulang sampai menjadi kebiasaan. Kami berharap kebiasaan meminta maaf setiap berbuat salah ini
akan membentuk pribadi anak yang memiliki sifat rendah hati dan mau mengakui
kesalahan sendiri.
3.
Mengajarkan Sikap Menyayangi
Gambar : Bersalaman
Sumber Photo : parentingclub.co.id
Jarak usia anak kami memang sangat dekat. Anak pertama
dan kedua terpaut 14 bulan, anak kedua dan ketiga terpaut 3 tahun sedangkan
anak ketiga dan keempat terpaut 5 tahun.
Jadi setiap hari rumah sangat ramai dan sering sekali terjadi
pertengkaran. Pertengkaran biasanya muncul karena saling iri, berebut mainan, secara
tidak sengaja menyenggol hingga jatuh, saling mengejek dan lain sebagainya. Walaupun
demikian tidak berapa lama mereka akan rukun kembali dengan cara bersalaman.
Nah, di sinilah perlunya orang tua mengajarkan sikap saling
menyayangi di antara anggota keluarga. Saling menyayangi merupakan salah satu
sikap untuk menciptakan persaudaraan antar sesama manusia.
Sebagai orang tua, kita
juga harus mengajarkan kepada anak bahwa menyakiti orang lain adalah sikap yang
tidak benar dan akan berdampak buruk. Ajarkan bahwa menyakiti itu bentuknya
tidak hanya perbuatan tetapi juga perkataan misalnya mengejek. Akhirnya, anak
akan menghargai dengan orang yang usianya lebih tua dan menyayangi dengan yang usianya
lebih muda.
4.
Tanamkan Disiplin
Dengan mengajarkan anak disiplin maka pola hidup anak
lebih teratur. Sehingga moralitas anak akan terbiasa disiplin berkelakuan yang
baik dan benar. Sepertinya hal ini sepele namun sikap disiplin ini merupakan
kunci anak patuh pada orang tua.
Sebagai orang tua jangan bosan untuk mengajak anak
bangun di awal pagi, jangan lelah untuk mengajak anak sholat 5 waktu setiap
hari, jangan letih untuk mengajarkan anak disiplin dalam belajar, mengaji,
makan, tidur dan aktivitas harian lainnya.
Apa jadinya jika orang tua menyerah
dan putus asa untuk mengajak anak dalam kebaikan? Bisa jadi hari ini anak tidak menuruti ajakan kita tetapi bisa
jadi esok atau lusa ia patuh dengan perintah kita. Jadi jangan pernah berhenti
untuk mengajak anak menjadi lebih disiplin.
5. Ajaklah Bergaul
Cara lain untuk menanamkan nilai moral yaitu dengan
mengajarkan anak bergaul dengan orang lain. Orang tua yang sering mengajak anak
bergaul membiasakan anak berkomunikasi dengan orang lain dan memahami cara
menghargai sesamanya. Ajarkan anak berteman dengan baik tanpa memilih status
sosial teman mainnya. Supaya anak bersikap baik terhadap sesama orang.
Salah satu dari anak kami sedikit mengalami gangguan
sosialisasi dengan teman sekampung. Ia lebih asyik membaca buku di rumah
berjam-jam. Setiap kami minta untuk bermain dengan teman sebayanya di luar
rumah paling hanya tahan beberapa menit lalu pulang dan baca buku lagi.
Akhirnya kami sebagai orang tua sering mengajak anak tersebut untuk berkunjung ke rumah saudara, menjenguk bayi teman, takziah orang meninggal, pergi ke pesta
pernikahan, menjenguk orang sakit dan acara kunjungan lainnya.
Kami berharap nantinya ia berani sendiri untuk
bergaul dengan tetangga sekitar. Selain itu anak juga akan memiliki empati
terhadap keadaan orang lain. Kami tidak ingin anak-anak kami tidak peduli dengan kondisi
sekitar. Karena hal ini bisa terbawa sampai ia dewasa nanti. Dengan rajin
bergaul anak akan mempunyai empati
sehingga ia dapat menempatkan diri pada posisi orang lain.
Selain empati dampak dari rajin bergaul adalah
mempunyai sikap ramah. Ketika berkomunikasi dengan orang lain ajarkan pada anak
agar bersikap santun dan terbiasa menyapa lebih dahulu. Dengan demikian anak
akan terbiasa ramah pada semua orang dan
memiliki moral yang baik. Jangan sampai anak memicu pertengkaran dengan tetangga
di sekitarnya karena sikap kurang ramahnya.
.
Setelah 5 cara tersebut diterapkan,
orang tua juga harus memberikan contoh perbuatan baik pada anak sehingga anak
mudah menerima apa yang diajarkan orang tua. Teladan jauh lebih efektif
daripada ribuan nasehat dan teori tentang nilai moral. Selain itu dalam
mengajarkan nilai moral pada anak harus dilakukan secara perlahan dan bertahap
supaya anak bisa mengerti setiap pengajaran yang diterapkan.
Demikian beberapa cara menanamkan
nilai moral pada anak. Semoga anak-anak kita tidak hanya memiliki kecerdasan
intelektual tetapi juga kecerdasan emosional yaitu memiliki moral yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar