Antara Sagusabu dan Bayiku
Super Mom Journey
April 28, 2018
0 Comments
Sekitar 25 hari yang lalu,
seorang rekan guru mengirim 2 gambar buku baru hasil karyanya via whats app.
Judul bukunya “Bajang” dan“Dawet Ayu”. Beliau hendak meminta doa saya karena mengikuti
sayembara penulisan buku. Tentu saja saya mendoakan semoga beliau memenangkan
lomba tersebut. Kata beliau doa seorang ibu yang sedang hamil biasanya
mustajab. Saya langsung tertawa membaca isi pesan beliau tersebut.
Saya kemudian membayangkan betapa
bahagianya jika saya bisa menulis buku seperti beliau. Walaupun saya pernah
menulis buku ilmiah sebelumnya, saya sangat tertantang menulis buku ilmiah
populer. Saya berharap di kota saya
diadakan workshop penulisan buku sehingga bisa menulis buku seperti beliau.
Alhamdulillah berita baik saya
dengar bahwa akan ada Diklat Penulisan Buku Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) tanggal 28 – 29 April 2018 dengan tema
Wonosobo Menuju Budaya Literasi. Penyelenggara kegiatan ini adalah Forum Ilmiah
Guru Kabupaten Wonosobo yang bekerjasama dengan media guru. Nah masalahnya saya
mendapatkan informasi diklat 2 minggu setelah saya melahirkan. Dalam hati saya
pesimis, apakah saya bisa ikut sedangkan saya baru saja melahirkan. Bagaimana
nasib bayi saya sedangkan ASI (Air Susu Ibu) saya belum begitu lancar akibat
operasi cesar yang saya jalani.
Motivasi untuk ikut Sagusabu
semakin menggelora. Saya izin suami dan diperbolehkan untuk ikut dengan catatan
bayi saya tetap mendapatkan asi yang mencukupi. Kami memang sepakat bahwa bayi
kami harus asi eksklusif selama 6 bulan. Kami tidak rela jika bayi kami harus
minum susu formula. Suami terus menyemangati saya dan meyakinkan saya bahwa
saya InsyaAllah bisa ikut dengan menyiapkan asi jauh-jauh hari.
Waktu dua minggu saya gunakan
untuk memerah asi semaksimal mungkin. Awalnya sehari cuma mendapatkan
seperempat botol. Alhamdulillah sampai hari pelaksanaan Diklat bisa
meninggalkan 4 botol penuh untuk bayi saya. Saya bisa mengikuti Diklat dengan
tenang tanpa menelantarkan anak saya. Semoga dengan mengikuti Diklat ini saya
bisa menerbitkan satu buku inspiratif.
Penulis adalah peserta “Sagusabu
Wonosobo”