Follow Us @soratemplates

Rabu, 28 Februari 2018

Anak Enggan Membaca, Cobalah Gunakan Pendekatan “Arpusda”

Februari 28, 2018 0 Comments
anak-enggan-membaca

Sudah menjadi hal yang sangat umum jika anak sekarang lebih menggandrungi gadget sebagai salah satu pilihan hiburan bagi mereka. Padahal banyak sekali efek negatif dari gadget itu sendiri baik dari segi mental dan fisik anak. Lalu aktifitas lain apa yang lebih bermanfaat dan tentu saja bisa menghibur anak? Maka membaca buku adalah jawabannya. Namun bagaimana caranya mengenalkan minat membaca anak sejak dini?

Alasan Anak Enggan Membaca

Penting bagi orangtua untuk menumbuhkan kesukaan membaca kepada anak sejak dini. Mengapa demikian? Karena dengan menumbuhkan kesukaan membaca sejak dini, pada akhirnya kegiatan membaca akan terus melekat pada diri anak sebagai kebiasaan, sehingga ia bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru dari membaca buku. Oleh karena itu, mengenalkan minat membaca sejak dini harus dilakukan oleh orang tua.

Banyak alasan kenapa anak menjadi enggan membaca diantaranya mereka merasa membaca itu adalah hal yang membosankan dan tidak menyenangkan.  Selain itu anak merasa tidak memiliki waktu untuk membaca buku. Berbagai kesibukan mulai dari sekolah, les, mengerjakan tugas sekolah, bermain bersama teman telah menyita waktu mereka. 

Alasan lainnya adalah anak-anak belum memahami bahwa membaca itu penting dan bisa menambah wawasan mereka. Bila alasan-alasan ini yang membuat anak kita enggan untuk membaca, jangan putus asa. Kita masih bisa membantu mereka mengatasi kendala-kendala tersebut.

Pendekatan “Arpusda,” Arahkan, Pusatkan, Dambakan

Sejauh ini, cara efektif untuk menarik minat anak dalam membaca bagi keluarga kami adalah dengan pendekatan “Arpusda” yaitu arahkan, pusatkan dan dambakan. Cara tersebut telah berhasil membuat anak-anak mencintai buku bahkan si sulung dijuluki kutu buku di kelasnya.

Pertama, Arahkan

Orang tua harus senantiasa mengarahkan anak agar gemar membaca. Keingintahuan anak-anak terhadap ilmu pengetahuan sebenarnya sangat besar, tinggal bagaimana orang tua mengarahkan anak supaya gemar membaca. Jangan sampai orang tua membiarkan anak terlena dengan aktivitas yang tidak bermanfaat. 

Kami mulai mengarahkan anak sejak dalam kandungan. Sejak hamil saya sering membaca buku. Setelah anak lahir dan bisa berbicara, saya arahkan anak agar bisa bercerita tentang apa yang telah didengar walaupun ia terbata-bata tetap saya berikan apresiasi.

Jika saya membacakan sebuah buku dan anak tambah bosan untuk mendengarkan, saya arahkan pada hal yang membuat mereka tertarik. Saya menjanjikan sebuah hadiah jika mereka bisa mendengarkan sampai akhir cerita atau saya ubah cara baca dengan dramatisasi isi buku yang saya baca. 

Caranya dengan menambah kosakata dan kalimat yang menarik. Setelah itu cerita saya dramatisasi dengan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka dan intonasi suara yang berbeda-beda. Anak-anak pasti akan tertarik. Ingat kewajiban orang tua hanya mengarahkan agar anak gemar membaca bukan memaksa anak untuk membaca. Arahkan dengan sabar serta berikan penghargaan hadiah-hadiah kecil yang membuat anak antusias. Jadikan buku sebagai hadiah untuk anak.

Kedua, Pusatkan

Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan keluarga di rumah. Perpustakaan tidak harus mewah dan lengkap. Perpustakaan ini sebagai pusat baca keluarga. Jika buku berceceran dan tidak terpusat di satu tempat membuat anak tidak tertarik untuk membaca. Kami mengumpulkan buku dimulai dari yang sederhana dulu. Kami mengumpulkan buku anak dalam satu rak khusus yang mudah mereka ambil, tidak terlalu tinggi, tidak tersembunyi dan tidak terkunci. 

Rak buku orang tua dipisah dengan rak buku anak. Kami juga menambahkan karpet dan meja agar membuat mereka nyaman ketika membaca. Hingga saat ini kami baru bisa mengumpulkan sekitar dua ribuan buku.


anak-enggan-membaca
Perpustakaan Keluarga
Semakin banyak koleksi buku yang dimiliki anak tentu semakin baik. Namun, jika hal tersebut terhambat oleh terbatasnya dana yang ada, orang tua harus bisa menyiasatinya. Sejak 5 tahun terakhir kami pusatkan anggaran membeli buku pada program arisan buku. Kami ingin memiliki buku-buku bergizi tetapi karena harganya mahal, kami mengikuti arisan buku dengan 10x cicilan. 

Kenapa buku anak mahal? Karena memang buku anak biasanya berwarna-warni, sampulnya tebal dan penuh dengan gambar. Jika sudah terbiasa mengalokasikan anggaran khusus untuk membeli buku, buku mahal pun akan terasa ringan untuk dibeli karena sudah merasakan manfaatnya..

Selain memiliki perpustakaan keluarga, ajak anak ke pusat buku baik toko buku maupun pameran buku. Jadikan toko buku sebagai tempat singgah yang menyenangkan bagi anak dengan membiasakan mereka untuk mengunjunginya. Jadwalkan secara berkala untuk mengunjungi pameran buku. Berikan kepercayaan pada mereka untuk memilih sendiri buku di pusat-pusat penyedia buku tersebut. Biarkan mereka memilih buku yang mereka minati. Jangan lupa tanamkan sikap selektif dalam memilih buku kepada anak. 

Orang tua boleh memberikan kebebasan akan tetapi agar wawasan anak berkembang belilah dua buku, satu buku pilihan anak dan satunya tambahan pilihan bagi anak. Dorong pula anak untuk rajin mengunjungi perpustakaan yang bisa mereka akses, baik perpustakaan sekolah, perpustakaan umum maupun perpustakaan keliling. 

Jadi pusatkan tempat dan pusatkan anggaran merupakan tugas orang tua dalam rangka menyediakan sarana dan prasarana agar anak gemar membaca.

Terakhir, Dambakan

Damba adalah rasa ingin yang sangat. Dalam hal membaca, orang tua tentu mendambakan mempunyai anak yang gemar membaca agar kelak anak memiliki wawasan yang luas. Orang tua bisa memulainya dengan berkomunikasi dengan anak tentang profesi apa yang mereka dambakan kelak. Anak sulung kami ingin sekali menjadi dokter dan penulis. Anak kedua mendambakan menjadi penghafal Al Quran dan arkeolog dan anak ketiga ingin sekali menjadi pilot.

Dari cita-cita yang mereka dambakan tersebut, orang tua bisa dengan mudah membimbing mereka. Anak pertama suka sekali membaca buku-buku fiksi. Sehari bisa 5 buku yang ia baca. Jika ingin menjadi penulis misalnya saja, si sulung (10 tahun) kami motivasi untuk membaca banyak buku agar semakin mudah untuk menulis. Sudah banyak sekali cerpen yang ia tulis di buku dan di laptop.

Sedangkan anak kedua (8 tahun), sangat suka dengan buku-buku dinosaurus, ensiklopedi binatang dan komik-komik petualangan. Dia kurang suka dengan cerita-cerita fiksi seperti yang disukai kakaknya. Lain lagi si bungsu (5 tahun), ia  suka dengan buku-buku yang bergambar terutama gambar pesawat. Orang tua akan lebih mudah membimbing anak jika anak sudah memahami apa yang mereka dambakan.

Saya sendiri sangat mendambakan suatu saat anak-anak memiliki kemampuan melahirkan suatu karya yang mampu mengubah dunia dari kebiasaan membaca yang mereka tekuni. Keinginan yang kuat tersebut mampu membuat rasa kantuk saya di malam hari hilang hanya untuk membacakan sebuah cerita kepada anak-anak. Kebiasaan saya membacakan buku sebelum tidur kepada anak-anak saya lakukan sejak mereka kecil. 

Semakin bertambah usia, mereka tidak mau dibacakan buku dari buku yang saya pilih. Biasanya masing-masing anak memilih satu buku yang mereka sukai. Jadi setiap malam saya membaca empat buku, satu buku wajib dari saya, dan tiga buku dari pilihan anak pertama, kedua dan ketiga. Tidak harus sampai habis satu buku membacanya, yang penting satu sub bab atau satu episode selesai.

anak-enggan-membaca
Orang tua Harus Menjadi Contoh
Dengan pendekatan “Arpusda” atau arahkan, pusatkan dan dambakan, InsyaAllah masalah anak enggan membaca bisa ditanggulangi. Sebagai orang tua jangan lupa memberikan contoh yang baik dalam hal membaca. Biasakan mereka melihat orang tuanya membaca. Kami setiap hari berlangganan dua koran, satu tingkat lokal dan satu tingkat provinsi. Kemudian ditambah satu majalah yang hadir satu bulan sekali serta majalah anak-anak. Ini dalam rangka menumbuhkan minat baca di keluarga kami. 

Waktu baca disesuaikan dengan kesibukan dan aktivitas masing-masing anggota keluarga. Bagi keluarga kami buku adalah sumber inspirasi dan juga sarana bercengkerama bersama setelah seharian sibuk di luar untuk bekerja dan sekolah. Semoga kebiasaan membaca di keluarga kami bisa menular ke setiap keluarga di Wonosobo.

Selamat Hari Ulang Tahun untuk Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo yang ke-28 dan Dinas Arpusda yang ke-4. Harapan kami semoga semakin mencerahkan warga Wonosobo dengan buku-buku yang bergizi dan semakin ramah dalam melayani para pengunjung.

*Postingan artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog#WonosoboSenengMaca

Sabtu, 24 Februari 2018

Belajar Speaking Lebih Menyenangkan dengan “Two Stay Two Stray”

Februari 24, 2018 0 Comments
Pembelajaran Two Stay Two Stray

Salah satu cara bagi guru untuk meningkatkan kualitas dalam mendidik adalah memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Selama ini pembelajaran speaking pada pelajaran Bahasa Inggris masih menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Pasalnya, sebagaian besar siswa mengeluhkan bahwa speaking adalah kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai dalam pelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu, guru perlu mencari model pembelajaran yang menarik agar kemampuan berbicara siswa terasah dengan baik.

Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan salah satu variasi model pembelajaran Cooperatif Learning yang menyenangkan. Model pembelajaran ini berbasis permainan di mana dua siswa tetap tinggal dan dua siswa lainnya bertamu. Model pembelajaran ini sangat menarik, karena ada aktivitas bertamu dan mencari informasi dalam belajar. Selain itu juga memberikan suasana baru bagi siswa. Siswa tidak hanya duduk dan memperhatikan apa yang disampaikan guru, tetapi mereka berpartisipasi aktif dalam proses belajar terutama dalam meningkatkan speaking skill mereka.


TSTS di kelas


Langkah penerapan model pembelajaran ini cukup mudah. Pertama, diawali dengan pembagian kelompok. Selanjutnya guru memberikan tugas berupa permasalahan yang harus didiskusikan oleh setiap kelompok. Setelah diskusi internal, dua siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertemu dengan seluruh anggota kelompok lain melalui dua orang duta. Pihak yang tidak menjadi duta bertugas menerima tamu dan menyajikan hasil kerja kelompoknya. Adapun pihak yang menjadi duta harus berkeliling untuk mencari informasi. Terakhir baik duta yang tetap tinggal untuk menerima tamu maupun duta yang berkeliling untuk bertemu kelompok lain, setelah selesai langsung berkumpul untuk membahas dan mencocokkan hasil kerja masing-masing.

Akibat dari penggunaan model ini mengarahkan siswa untuk lebih aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab dan mencari jawaban. Keuntungan lainnya adalah siswa mampu menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu model pembelajaran ini memberi kesempatan pada kelompok untuk mengembangkan hasil informasi dengan kelompok lainnya yang membuat siswa lebih antusias.

Selain menyenangkan dari sisi proses pembelajaran, siswa juga merasa senang karena bekerja secara berkelompok. Kelompok yang dibentuk dalam model pembelajaran ini pun bervariasi mulai dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Sehingga siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. Penghargaan juga lebih berorientasi pada kelompok daripada individu. Inilah yang membuat semangat siswa untuk bekerja sama menjadi lebih tinggi.

Dimodifikasi dengan Media Pembelajaran

Maket

Suatu model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dari model ini di antaranya pembelajaran akan lebih bermakna, pembelajaran berpusat pada siswa, siswa akan lebih aktif, siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya, meningkatkan kemampuan berbicara siswa dan meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Inggris. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan banyak persiapan.

Dari kelemahan tersebut guru dapat menyiasatinya dengan menambah media pembelajaran seperti maket, gambar, media slide power point agar setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengamati dan memberikan pendapat terhadap media yang mereka lihat. Guru harus mempersiapkan media tersebut dengan baik dan membentuk kelompok yang heterogen ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis.

Selain media-media tersebut, di akhir pembelajaran guru juga bisa memberikan kuis kepada setiap siswa ketika mengamati media pembelajaran. Kompetisi ini dapat meningkatkan motivasi siswa agar lebih berani mengasah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris. Guru pun bisa mengevaluasi peningkatan kemampuan berbicara setiap siswa

Jika guru dapat mengkreasikan antara model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan berbagai media pembelajaran kepada siswanya, niscaya siswa tidak hanya senang akan tetapi siswa lebih cepat terampil dalam speaking . Dengan demikian, pelajaran bahasa Inggris terutama speaking tidak akan lagi menjadi momok bagi siswa. Semoga.


Tulisan ini dimuat di Koran Jateng Pos tanggal 2 Maret 2018


Jumat, 09 Februari 2018

Latihan Menjadi Jurnalis

Februari 09, 2018 0 Comments

Rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal baru membuat si sulung ingin ikut semua ekstrakurikuler di sekolah. Padahal di sekolah ada aturan maksimal ikut 2 ekstra.
Akhirnya setelah berdiskusi panjang lebar diputuskan untuk ikut ekstra PMR dan jurnalistik. Ikut ekstra lain yang disukai di tahun berikutnya.
Kebetulan hari ini 9 Februari adalah peringatan Hari Pers Nasional. Moment yang tepat untuk menanamkan pondasi awal pada anak tentang pentingnya menguasai ilmu jurnalistik.
Kelak kalaupun menjadi jurnalis, harapan kami sebagai orang tua jadilah jurnalis yang jujur dan obyektif. Jurnalis sangat besar peranannya dalam membangun negara agar lebih baik lewat opini yang dibangun.
Jangan pernah takut untuk menyuarakan pendapat jika memang benar tapi juga tidak boleh kebablasan karena terikat dengan kode etik.
Untuk menuju kesana, jiwa seorang jurnalis harus diasah sejak dini dengan berbagai cara. Kelak kalaupun tidak memilih jadi jurnalis InsyaAllah tetap akan bermanfaat di pekerjaan yang lain.
Pertama, suka berpetualang.
Jurnalis harus suka berkeliling ke tempat-tempat yang baru untuk mendapatkan berita. Jangan jalan sedikit saja capek, terus mengeluh.
Si sulung pernah jalan kaki 4 km untuk mencari adiknya yang main di tempat temannya. Saya sampai "ilang atine" mencari ke pasar, terminal, sekolah, rumah temen-temennya dengan berbekal photo. Saya pikir diculik. Lain kali ijin dulu ya mb sya!
Kedua, Sukai Keragaman
Menjadi seorang jurnalis wawasannya harus luas. Dia kelak bisa dipindah-pindah untuk meliput berbagai berita. Memahami keragaman akan memperkaya hidup. Bacalah berbagai buku jangan cuma baca komik , cerpen dan novel ya mb Sya. Kami menyediakan berbagai buku agar dibaca anak-anak.
Ketiga, Ajak Bertemu orang penting
Jurnalis itu pekerjaan yang bisa membuat seseorang bisa bertemu presiden, artis, musisi atau tokoh penting lainnya untuk melakukan wawancara. So ajak anak sesekali ke rumah tokoh masyarakat sekitar
Keempat, Latih untuk Menulis Berita yang Memberi Wawasan
Kelak Wartawan tidak hanya menyebarkan informasi, mereka juga mengungkap informasi dan melakukan penelitian yang membawa fakta baru.Sebuah karya jurnalis yang baik dapat bermanfaat bagi kepentingan umum. Ia berjasa menyebarkan fakta dan pengetahuan pada khalayak luas. Jadi latih anak untuk menulis setiap ada kejadian yang ia temui dan harus sering.
Keenam, Latih Anak Menjadi Pribadi Tangguh
Pekerjaan jurnalis memang tampak berat dan penuh risiko bahkan nyawa dipertaruhkan. Jurnalis dituntut untuk membongkar fakta dan mencari kebenaran. Belum lagi tekanan deadline yang mengejar para jurnalis setiap harinya. Jadi harus tangguh dan tidak cengeng. Nah ini melatihnya yang agak sulit. Kami pun masih terseok-seok. Masih mencari pola yang tepat dan belum berhasil sampai sekarang.
Bagaimanapun juga ini hanya ikhtiar kami sebagai orang tua. Allah lah yang Maha Dahsyat bisa menggerakkan hati anak kita agar hidupnya bisa bermanfaat. Hanya kepadaMu kami mohon petunjuk

Rabu, 07 Februari 2018

Membuat Perpustakaan Mini di Rumah

Februari 07, 2018 0 Comments

Mas Daffa: :"Mb perpustakaannya dikasih nama Perpustakaan Safari aja. Kan singkatan dari Syahida Daffa Fachri"

Mb Sya: "Kan kita dah mau punya adik. Gimana kalau Safarina aja. Ntar adik kita huruf depannya dikasih nama Na bisa Najma, Naura, Nafisa. Ok!"

Mas Fachri: "Mendingan Narimawati aja kayak nama umi. Ha..ha.."

Begitulah diskusi mereka dalam membuat nama perpustakaan. Dan akhirnya diberi nama "Safarina Library". 

Membuat perpustakaan mini di rumah itu tidak mesti memiliki koleksi buku yang berlimpah dan memiliki ruangan khusus. Dengan koleksi buku yang hanya ratusan judul serta memanfaatkan ruang tamu dan ruang tengah kita sudah bisa mendirikan sebuah perpustakaan mungil yang kaya  akan manfaat.

Bagi kami walaupun banyak e book memiliki perpustakaan pribadi yang sederhana tetaplah penting agar tumbuh budaya membaca dalam keluarga. Kami merintisnya dengan bertahap.

Pertama, Koleksi buku.
Meskipun tak punya koleksi buku yang banyak mulailah untuk membuat perpustakaan mini di rumah. Karena buku adalah ruhnya perpustakaan. Jadi tidak harus menunggu banyak.

Kedua, Sediakan Ruangan
Perpustakaan pribadi tak harus membutuhkan ruangan khusus. Ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang kerja, bahkan kamar tidur juga bisa dimanfaatkan untuk perpustakaan mini di rumah.

Ketiga, Rak Buku.
Rak buku berfungsi sebagai tempat meletakkan dan menyimpan koleksi bacaan agar tidak berserakan. Ada rak buku terbuka, ada rak buku tertutup yang bisa dibeli. Alhamdulillah karena punya mbah kakung yang bisa membuat rak buku jadi rak buku beliau yang membuat.

Keempat, Kursi dan Meja Baca
Pilih kursi dan meja yang sesuai dan nyaman untuk membaca. Tidak harus ada kursi dan meja, kami justru memilih tanpa dilengkapi kursi. Selain ruangan sempit kami justru bisa membaca dengan santai di lantai yang dialasi karpet

Kelima, Menata Buku
Buku-buku sebaiknya ditata dengan rapi sehingga memudahkan saat mencari buku. Misal secara berkelompok sesuai tema, pengarang atau lainnya.


Setelah jadi rajin dirawat ya. Bersihkan debu secara rutin. Bila perlu semprotkan antirayap agar buku tetap awet.

Minggu, 04 Februari 2018

Manfaat Ngeblog

Februari 04, 2018 0 Comments
Ikut pelatihan pembuatan blog sudah beberapa kali tapi apalah daya nggak pernah dirawat akhirnya ilmunya hilang. Kebetulan ada teman yang lagi mudik dan dia aktif sebagai blogger. Langsung saja saya merapat dan minta diajarin cara buat blog.

Manfaat ngeblog banyak lho diantaranya:

1. Menajamkan ketrampilan menulis.

Dari semakin variatifnya diksi, hingga mengolah tema. Dari Merangkai kata, hingga menyusun kalimat. Ujung-ujungnya, teknik menulis pun sedikit banyak akan meningkat.
2. Kepuasan batin
Ketika apa yang kita tulis di blog bisa bermanfaat bagi orang lain tentu rasa batin sangat puas. Padahal tulisan kita bisa jadi tidak istimewa. Apalagi kalau bisa memberikan motivasi dan inspirasi buat yang lain. Selain itu batin rasanya plong bisa menuangkan uneg uneg lewat tulisan.
3. Tambah wawasan
Ketika ngeblog, mau tak mau harus banyak membaca, melihat, dan merenung hingga akhirnya menjadi sebuah postingan di blog. Semuanya itu akan menambah wawasan.
4. Sebagai pengingat
Ini terutama untuk yang pelupa seperti saya ngeblog pas banget. Salah satu kelebihan bila menulis di blog adalah bila kita ingin mencari sesuatu yang kita perlukan, tinggal ketik saja kata kuncinya di mesin pencari google, dalam sekejap akan segera ditemukan yang kita mau.
5. Media dakwah
Apabila kita isi blog dengan tulisan-tulisan tentang kebaikan, InsyaAllah penyebarannya juga akan luas sekali. Kelihatannya tulisannya sepele tapi ternyata telah menginspirasi banyak orang di mana-mana. Disinilah wadah berdakwah di dunia maya.
6. Menambah pertemanan baru
Ketika menulis di blog bersiaplah untuk mendapatkan banyak teman baru yang kemudian menjalin komunikasi secara intens, dan terjalinlah persahabatan.
Nah, blog sudah ada PR nya sekarang mengisinya dengan tulisan. Biar semangat kayak blogger yang lain saya mencoba masuk komunitas blogger muslimah. Semoga bisa istiqamah. Karena yang paling sulit bagi saya adalah merawatnya. Masih suka nulis di fb karena lebih praktis.😉